Total Pageviews

Thursday, 22 September 2016

Strategi Pembelajaran

      Strategi Pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan), termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran (Sanjaya: 2006). Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.  Menurut Moedjiono (1993), strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu.

Merujuk pada beberapa pendapat di atas strategi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.  Pada dimensi perencanaan, strategi pembelajaran adalah disain yang memuat komponen-komponen pembelajaran secara utuh sebagai rencana dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan pada dimensi pelaksanaan, strategi pembelajaran merupakan upaya yang strategis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyelaraskan konsistensi komponen-komponen pembelajaran untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar. Berikut ini adalah beberapa strategi pembelajaran yang biasa digunakan, yaitu strategi pembelajaran ekspositori, dan inkuiri.
a.   Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu karena materi pelajaran seakan-akan sudah jadi dan tersedia.
Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori diantaranya: Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.
Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Terdapat beberapa jenis metode pembelajaran yang termasuk ke dalam jenis strategi pembelajaran ekspositori diantaranya metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode tanya jawab.
b.   Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan, karena materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran; sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri: Pertama, menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.  Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal; namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
        Dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri, terdapat beberapa prinsip yang harus diterapkan, yaitu: a) Berorientasi pada pengembangan intelektual, karena tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir, sehingga selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar; b) Prinsip interaksi, karena pada dasarnya adalah proses interaksi yang  menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri; c)  Prinsip bertanya, karena guru berperan sebagai penanya untuk mendeteksi  kemampuan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang  mencerminkan sebagian dari proses berpikir mereka; d) Prinsip belajar untuk berpikir, karena belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, dan bukan hanya menghapalkan sejumlah fakta, dan e) Prinsip keterbukaan, karena pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya; dimana  tugas guru adalah menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan agar strategi inkuiri ini menjadi lebih efektif. Metode tersebut antara lain:  a) Metode problem solving (metode pemecahan masalah), di mana dalam proses pembelajaran ini siswa di ajak untuk meneliti, menganalisis, kemudian membuat suatu pembahasan tentang hasil pengamatannya, sehingga penerapan metode ini sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa; b) Metode diskusi,  dimana metode ini  merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama; c) Metode Simulasi (simulation), yaitu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok dengan menggunakan simulasi dari benda atau kegiatan yang sebenarnya. Simulasi dapat memberikan gairah dan motivasi belajar siswa tetap terjaga bahkan lebih meningkat, karena dengan metode ini dapat dilakukan metode bermain peran, di mana siswa diajak berimajinasi untuk memerankan suatu tokoh pada suatu peristiwa tertentu, yang akan membawa pemahaman siswa terhadap suatu konsep, peristiwa atau kejadian.

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.