Total Pageviews

Friday, 23 September 2016

Efisiensi dan Efektivitas Biaya Pendidikan



Ada empat kategori yang dapat dijadikan indikator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan, yaitu: (1) dapat tidaknya seorang lulusan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, (2) dapat tidaknya seseorang memperoleh pekerjaan, (3) besarnya penghasilan/ gaji yang diterima, dan (4) sikap perilaku dalam konteks sosial, budaya dan politik. Sedangkan untuk mengukur manfaat dari pendidikan dapat digunakan  tiga pendekatan berikut: 1) The simple correlation approach, 2) The residual approach, and 3) The returns to education approach.
Dalam aspek efisiensi, istilah efisiensi pendidikan menggambarkan hubungan antara input (masukan) dan output (keluaran) dari suatu pelaksanaan proses pendidikan. Sedangkan Efisiensi pendidikan menurut Fattah (2002:35) artinya memiliki kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi.
Dalam biaya pendidikan, efisiensi hanya akan ditentukan oleh ketepatan dalam mendayagunakan anggaran pendidikan dengan memberikan prioritas pada faktor-faktor input pendidikan yang dapat memacu prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui efisiensi biaya pendidikan biasanya digunakan metode analisis keefektivan biaya (cost effectiveness analysis) yang memperhitungkan besarnya kontribusi setiap masukan pendidikan terhadap efektivitas pencapaian tujuan pendidikan atau prestasi belajar.
Upaya efisiensi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Kedua konsep tersebut satu sama lain erat kaitannya.
Efisiensi internal dapat dinilai melalui suatu sistem pendidikan yang menghasilkan output yang diharapkan dengan biaya minimum. Dapat pula dinyatakan bahwa dengan input yang tertentu dapat memaksimalkan output yang diharapkan.
Output acapkali diukur dengan indikator-indikator seperti angka kohort yaitu proporsi  siswa yang dapat bertahan sampai akhir putaran pendidikan, pengetahuan keilmuan, keterampilan, maupun ketaatan kepada norma-norma perilaku sosial. Karena dengan alasan inilah persoalan-persoalan mutu pendidikan biasanya dibahas dengan memperhatikan efisiensi internal dari sistem pendidikan.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengukur efisiensi internal adalah Rata-rata lama belajar (Average study time). Metode ini digunakan untuk mengetahui berapa lama seorang lulusan menggunakan waktu belajarnya dengan cara menggunakan statistik kohort (kelompok belajar). Cara penghitungannya adalah jumlah waktu yang dihabiskan lulusan dalam suatu kohort dibagi dengan jumlah lulusan dalam kohort. Ini disebut dengan Rasio Input Output (Input-Output Ratio/IOR). IOR merupakan perbandingan antara jumlah murid yang lulus dengan murid yang masuk awal dengan memperhatikan waktu yang seharusnya ditentukan untuk lulus. Artinya, membandingkan antara tingkat masukan dengan tingkat keluaran.
Sedangkan untuk efisiensi eksternal, sering dihubungkan dengan metode cost benefit analysis. Efisiensi eksternal juga dihubungkan dengan situasi makro yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial sebagai dampak dari hasil pendidikan. Pada tingkat makro diyakini bahwa individu yang berpendidikan cenderung berkehidupan lebih baik karena memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan kesehatan yang baik.
Analisis efisiensi eksternal berguna untuk menentukan kebijakan dalam pengalokasian biaya atau distribusi anggaran kepada seluruh sub-sub sektor pendidikan. Efisiensi eksternal juga merupakan pengakuan sosial terhadap lulusan atau hasil pendidikan. Dalam menganalisis efisiensi eksternal bidang pendidikan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: 1) Keuntungan perorangan (private rate of return), yaitu perbandingan keuntungan pendidikan kepada individu dengan biaya dari individu yang bersangkutan; 2) Keuntungan masyarakat (sosial rate of return), yaitu perbandingan keuntungan pendidikan kepada masyarakat dengan  biaya pendidikan masyarakat. Jadi, efisiensi eksternal pendidikan meliputi tingkat balik ekonomi dan investasi pendidikan pada umumnya, serta alokasi pembiayaan bagi jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Efisiensi internal dan efisiensi eksternal ini mempunyai kaitan yang sangat erat. Kedua aspek tersebut saling melengkapi satu sama lain dalam menentukan efisiensi sistem pendidikan secara keseluruhan.
Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara konseptual efisiensi pendidikan meliputi cost effectiveness dan cost benefit. Cost effectiveness dikaitkan dengan perbandingan biaya input pendidikan dan efektivitasnya dalam mendukung hasil-hasil belajar. Efisiensi internal atau cost effectiveness sangat bergantung pada dua faktor utama yaitu: 1) Faktor institusional, dan 2) Faktor manajerial. Sedangkan cost benefit dikaitkan dengan analisis keuntungan atas investasi pendidikan dari pembentukan kemampuan, sikap, dan keterampilan.

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.