Meredam Keresahan:
Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Isu Seputar Kesehatan Masyarakat?
Pada era sekarang ini, kehidupan kita sehari-hari tidak
terlepas dari berseliweran dan banjirnya informasi. Informasi hadir terus
menerus bahkan sejak bangun tidur, yaitu ketika seseorang bangun dan langsung
mengecek HP atau gadget lain yang dimatikan semalaman. Bagi anda yang
“terperangkap” dalam sekian puluh grup pembicaraan dumay misalnya, entah berapa ratus notifikasi yang
mampir di pagi buta. Entah itu suatu informasi yang memang penting dan kita
butuhkan, sekedar joke ringan,
obrolan sana sini yang tidak jelas apa maunya, atau sekedar teman-teman yang
bersilaturahmi saling menyampaikan salam subuh. Belum lagi dari sejumlah media
sosial lain yang kita ikuti.
Hal yang sama pula terjadi jika kita menyalakan televisi.
Di semua saluran langsung tersaji dengan
manis berbagai jenis informasi. Mulai dari berita dunia, lokal, gosip terkini,
ceramah agama, dan sejumlah isu lainnya sudah siap menerpa.
Isu dapat diartikan sebagai suatu hal yang tidak jelas
asal usulnya, serta tidak terjamin kebenarannya. Isu juga dapat diartikan
sebagai desas-desus yang merupakan sebuah topik yang sedang hangat dibicarakan
dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Suatu isu bisa saja menyangkut aspek ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, kiamat, kematian,
atau hanya secuil kehidupan seorang public
figure.
Dalam bidang kesehatan masyarakat, dikenal adanya isu
kesehatan masyarakat. Dari istilahnya, sudah barang tentu yang dibicarakan
adalah isu seputar kesehatan masyarakat.
Beberapa isu yang banyak beredar saat ini antara lain
yang berhubungan dengan fenomena virus Zika, makanan bayi berbakteri, kandungan
babi pada filter rokok, kesehatan mental anak sehubungan dengan penggunaan gadget,
merebaknya kembali penyakit TBC, kenaikan kasus HIV/Aids, dan banyak lagi.
Seorang petugas kesehatan masyarakat tentu saja dituntut
untuk peka terhadap keberadaan suatu isu. Dengan demikian, diharapkan dapat
mengcounter berita tersebut sehingga
tidak berkembang menjadi suatu yang meresahkan sebagai akibat terjadinya
kesimpangsiuran.
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh seorang petugas
kesehatan masyarakat antara lain adalah sebagai berikut.
Pertama, kita harus menemukenali keberadaan isu tersebut di masyarakat
dengan cara mengidentifikasi pengetahuan
masyarakat seputar isu terkait. Diantaranya, kita harus tahu apa yang mereka
ketahui dan yakini saat ini? Seberapa besar hal tersebut membuat keresahan di
masyarakat? Kelompok masyarakat mana yang perduli? Golongan masyarakat mana
yang termasuk dalam lingkaran isu tersebut? Apakah menyangkut kelangsungan
hidup bayi dan anak, apakah mengancam jiwa atau menyebabkan kecacatan? dan
seterusnya. Semakin banyak hal yang dapat kita ketahui, maka kita akan semakin
tahu kearah mana kita harus menggali kebenaran untuk seterusnya kita gunakan
bagi pelurusan informasi. Informasi tentang bagaimana sikap masyarakat terhadap
suatu isu bisa didapat dari semua sumber informasi baik media cetak, televisi,
media sosial, maupun dengan terjun ke masyarakat secara langsung.
Kedua, kita harus memahami dengan pasti hal-hal yang sebenarnya
dari sebuah topik yang menjadi isu.
Banyak cara untuk mengetahuinya, tapi tentu saja harus merujuk pada sumber
terpercaya. Sedapat mungkin tidak merujuk pada postingan-postingan yang muncul
di media sosial. Kita dapat membedah text
book, mempelajari jurnal ilmiah, mengkaji hasil-hasil penelitian, maupun
tulisan para pakar.
Ketiga, kita juga harus tahu langkah-langkah apa yang telah
maupun akan dilakukan oleh pemerintah sehubungan dengan hal itu. Apakah telah
dilakukan antisipasi untuk menanggulanginya, apakah ada peraturan perundangan
yang mendukung, apakah ada lembaga-lembaga non pemerintah yang perduli dan
telah melakukan aksi, serta sejauh mana keberhasilan aksi yang telah dilakukan?
Kemudian yang keempat,
kita juga hendaknya mampu menelisik hal apa yang kemungkinan menjadi pemicu
munculnya isu tersebut. Apakah memang “murni” sebagai fenomena yang berkembang
secara alamiah? Ataukah ada pihak-pihak tertentu yang menghembuskan dan
membesarkannya karena ada maksud tertentu? Jika hal tersebut benar ada, siapa
yang sebenarnya “diuntungkan” dan siapa
yang “dibuntungkan”?
Hal kelima
yang menurut hemat saya menjadi magnet rasa keingintahuan adalah mengetahui
“apa sih sisi lain yang menarik” dari
isu yang menjadi topik bahasan? Sebagai contoh, selama ini insan kesehatan
sepakat bahwa rokok sangatlah merusak bagi kesehatan manusia dan tentu saja
harus dihindari, dihentikan dan kebiasaan merokok harus dimatikan tanpa
pembelaan. Namun demikian, disisi lain ada kelompok-kelompok tertentu yang
justru menggunakan rokok sebagai sarana pengobatan.
Setelah semua langkah di atas dijalani, maka dengan data
yang cukup, kita dapat sampai di tahap keenam. Pada tahap ini seorang petugas kesehatan
masyarakat harus menyusun suatu strategi untuk mengcounter berita negatif yang simpang siur, sehingga masyarakat luas
mendapatkan kejelasan informasi secara benar dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Penyebarluasan informasi dapat dilakukan mulai dari
perorangan, suatu kelompok kecil semacam keluarga, di komunitas penyuluhan,
maupun di kelompok yang lebih besar seperti melalui sebuah seminar.
Selamat meredam keresahan masyarakat…..
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.