Total Pageviews

Sunday, 18 September 2016

Isu Kesehatan Masyarakat


Meredam Keresahan: 

Bagaimana Seharusnya Kita  Menyikapi Isu Seputar Kesehatan Masyarakat?

Pada era sekarang ini, kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari berseliweran dan banjirnya informasi. Informasi hadir terus menerus bahkan sejak bangun tidur, yaitu ketika seseorang bangun dan langsung mengecek HP atau gadget lain yang dimatikan semalaman. Bagi anda yang “terperangkap” dalam sekian puluh grup pembicaraan dumay  misalnya, entah berapa ratus notifikasi yang mampir di pagi buta. Entah itu suatu informasi yang memang penting dan kita butuhkan, sekedar joke ringan, obrolan sana sini yang tidak jelas apa maunya, atau sekedar teman-teman yang bersilaturahmi saling menyampaikan salam subuh. Belum lagi dari sejumlah media sosial lain yang kita ikuti.

Hal yang sama pula terjadi jika kita menyalakan televisi. Di semua saluran langsung tersaji dengan manis berbagai jenis informasi. Mulai dari berita dunia, lokal, gosip terkini, ceramah agama, dan sejumlah isu lainnya sudah siap menerpa.

Isu dapat diartikan sebagai suatu hal yang tidak jelas asal usulnya, serta tidak terjamin kebenarannya. Isu juga dapat diartikan sebagai desas-desus yang merupakan sebuah topik yang sedang hangat dibicarakan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Suatu isu bisa saja menyangkut aspek ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, kiamat, kematian, atau hanya secuil kehidupan seorang public figure

Dalam bidang kesehatan masyarakat, dikenal adanya isu kesehatan masyarakat. Dari istilahnya, sudah barang tentu yang dibicarakan adalah isu seputar kesehatan masyarakat.

Beberapa isu yang banyak beredar saat ini antara lain yang berhubungan dengan fenomena virus Zika, makanan bayi berbakteri, kandungan babi pada filter rokok, kesehatan mental anak sehubungan dengan penggunaan gadget, merebaknya kembali penyakit TBC, kenaikan kasus HIV/Aids, dan banyak lagi.

Seorang petugas kesehatan masyarakat tentu saja dituntut untuk peka terhadap keberadaan suatu isu. Dengan demikian, diharapkan dapat mengcounter berita tersebut sehingga tidak berkembang menjadi suatu yang meresahkan sebagai akibat terjadinya kesimpangsiuran.

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh seorang petugas kesehatan masyarakat antara lain adalah sebagai berikut.

Pertama, kita harus menemukenali keberadaan isu tersebut di masyarakat dengan cara  mengidentifikasi pengetahuan masyarakat seputar isu terkait. Diantaranya, kita harus tahu apa yang mereka ketahui dan yakini saat ini? Seberapa besar hal tersebut membuat keresahan di masyarakat? Kelompok masyarakat mana yang perduli? Golongan masyarakat mana yang termasuk dalam lingkaran isu tersebut? Apakah menyangkut kelangsungan hidup bayi dan anak, apakah mengancam jiwa atau menyebabkan kecacatan? dan seterusnya. Semakin banyak hal yang dapat kita ketahui, maka kita akan semakin tahu kearah mana kita harus menggali kebenaran untuk seterusnya kita gunakan bagi pelurusan informasi. Informasi tentang bagaimana sikap masyarakat terhadap suatu isu bisa didapat dari semua sumber informasi baik media cetak, televisi, media sosial, maupun dengan terjun ke masyarakat secara langsung.

Kedua, kita harus memahami dengan pasti hal-hal yang sebenarnya dari  sebuah topik yang menjadi isu. Banyak cara untuk mengetahuinya, tapi tentu saja harus merujuk pada sumber terpercaya. Sedapat mungkin tidak merujuk pada postingan-postingan yang muncul di media sosial. Kita dapat membedah text book, mempelajari jurnal ilmiah, mengkaji hasil-hasil penelitian, maupun tulisan para pakar.

Ketiga, kita juga harus tahu langkah-langkah apa yang telah maupun akan dilakukan oleh pemerintah sehubungan dengan hal itu. Apakah telah dilakukan antisipasi untuk menanggulanginya, apakah ada peraturan perundangan yang mendukung, apakah ada lembaga-lembaga non pemerintah yang perduli dan telah melakukan aksi, serta sejauh mana keberhasilan aksi yang telah dilakukan? 

Kemudian yang keempat, kita juga hendaknya mampu menelisik hal apa yang kemungkinan menjadi pemicu munculnya isu tersebut. Apakah memang “murni” sebagai fenomena yang berkembang secara alamiah? Ataukah ada pihak-pihak tertentu yang menghembuskan dan membesarkannya karena ada maksud tertentu? Jika hal tersebut benar ada, siapa yang sebenarnya  “diuntungkan” dan siapa yang “dibuntungkan”? 

Hal kelima yang menurut hemat saya menjadi magnet rasa keingintahuan adalah mengetahui “apa sih sisi lain yang menarik” dari isu yang menjadi topik bahasan? Sebagai contoh, selama ini insan kesehatan sepakat bahwa rokok sangatlah merusak bagi kesehatan manusia dan tentu saja harus dihindari, dihentikan dan kebiasaan merokok harus dimatikan tanpa pembelaan. Namun demikian, disisi lain ada kelompok-kelompok tertentu yang justru menggunakan rokok sebagai sarana pengobatan. 

Setelah semua langkah di atas dijalani, maka dengan data yang cukup, kita dapat sampai di tahap keenam.  Pada tahap ini seorang petugas kesehatan masyarakat harus menyusun suatu strategi untuk mengcounter berita negatif yang simpang siur, sehingga masyarakat luas mendapatkan kejelasan informasi secara benar dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyebarluasan informasi dapat dilakukan mulai dari perorangan, suatu kelompok kecil semacam keluarga, di komunitas penyuluhan, maupun di kelompok yang lebih besar seperti melalui sebuah seminar. 

Selamat meredam keresahan masyarakat…..



No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.