Prinsip
belajar dan pembelajaran merupakan suatu
ketentuan yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, karena prinsip belajar ini
akan sangat menentukan proses dan hasil belajar. Beberapa prinsip pembelajaran adalah: Beberapa prinsip pembelajaran adalah: 1) Motivasi, 2)
Perhatian, 3) Keaktifan, 4) Umpan Balik, dan 5) Perbedaan Individual.
1) Motivasi
Motivasi
belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang
sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang
hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan
muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik
atau motivasi internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena
siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran.
Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni, karena muncul dari dirinya
sendiri. Oleh karena itu sedapat mungkin guru harus berusaha memunculkan
motivasi intrinsik di kalangan para siswa pada saat mereka belajar; umpamanya
dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau
kebutuhan siswa. Sedangkan motivasi yang datang dari luar diri si pembelajar
disebut sebagai motivasi ekstrinsik.
Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara:
memberi pujian, hadiah, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, atau
memberi nasihat.
2) Perhatian
Perhatian
ialah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu objek.
Makin terpusat perhatian pada pelajaran maka proses dan hasil belajar akan
makin baik. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa
terpusat kepada pelajaran. Perhatian erat sekali kaitannya dengan motivasi.
Memunculkan perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua
hal. Pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan
dengan dirinya; umpamanya dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan
minat. Kedua, objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain
dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa, lain dari yang pada
umumnya muncul.
Dalam
kaitannya dengan keberhasilan pembelajaran, berikut ini beberapa kesimpulan
tentang perhatian: 1) Siswa yang belajar dengan penuh perhatian pada pelajaran
yang sedang dipelajari, maka proses dan
hasilnya akan lebih baik, 2) Upaya guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian
siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: a)
Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat
siswa, dan b) Menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (fun
learning)misalnya dengan penggunaan
metode mengajar yang bervariasi, penggunaan multimedia, atau menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar.
3) Aktivitas
Belajar adalah suatu aktivitas, yang terdiri dari aktivitas mental
dan emosional. Bagaimana seorang guru dapat mengaktifkan siswa belajar sangat
tergantung pada kepiawaian guru itu sendiri dalam melaksanakan dan mengelola
pembelajaran. Guru dituntut memiliki kemampuan untuk membelajarkan siswa secara
aktif baik fisik, mental/intelektual, dan emosional. Dalam melaksanakan
pembelajaran guru harus berupaya mengoptimalkan aktivitas siswa dalam belajar.
Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas
belajar. Namun demikian, guru harus merancang kegiatan-kegiatan belajar seperti
apa yang akan dilakukan oleh siswa, agar kadar aktivitas belajar mereka relatif
tinggi.
4) Umpan Balik
Dalam suatu proses
pembelajaran, seorang siswa perlu mengetahui apakah tugas-tugas yang ia lakukan
sudah benar atau belum. Bila ternyata masih salah, pada bagian mana ia masih
salah dan mengapa bisa terjadi salah, serta bagaimana seharusnya ia melakukan kegiatan
belajar tersebut dengan benar. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh umpan
balik dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat
menimbulkan kegagalan belajar. Umpan balik dapat diberikan tidak hanya pada
saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga terhadap tugas sekolah yang
dikerjakan siswa di rumah. Umpan balik
dari guru sebaiknya mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan
meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5) Perbedaan Individual
Belajar
dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual, dalam arti
siswa yang belajar adalah seorang pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan
dari siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat,
kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Guru yang
memperlakukan mereka dengan sama, pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat
manusia sebagai individu, yang memiliki
karakteristik khas. Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan siswa
sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing. Suatu tindakan guru yang dipandang tepat terhadap
seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain. Meskipun, tetap ada
perlakuan tertentu yang memang harus sama terhadap semua.
Perlakuan guru terhadap siswa yang mampu
belajar dengan cepat harus berbeda dengan perlakuan terhadap siswa yang lamban.
Siswa yang lamban perlu banyak dibantu.Sedangkan siswa yang cepat dapat diberi
kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan. Demikian juga halnya dalam
menggunakan metode mengajar. Guru perlu menggunakan metode mengajar yang
bervariasi, sebab mungkin siswa yang diajar memiliki tipe belajar yang berbeda.
Siswa yang memiliki tipe belajar auditif akan lebih mudah belajar melalui
pendengaran, siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah belajar
melalui penglihatan, sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar motorik akan
lebih mudah belajar melalui perbuatan. Berkaitan dengan ini catatan pribadi
setiap siswa sangat diperlukan.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.