Total Pageviews

Thursday, 22 September 2016

Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran


Prinsip belajar dan pembelajaran merupakan suatu  ketentuan yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, karena prinsip belajar ini  akan sangat menentukan proses dan hasil belajar. Beberapa  prinsip pembelajaran adalah: Beberapa  prinsip pembelajaran adalah: 1) Motivasi, 2) Perhatian, 3) Keaktifan, 4) Umpan Balik, dan 5) Perbedaan Individual.
1) Motivasi
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni, karena muncul dari dirinya sendiri. Oleh karena itu sedapat mungkin guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik di kalangan para siswa pada saat mereka belajar; umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Sedangkan motivasi yang datang dari luar diri si pembelajar disebut sebagai  motivasi ekstrinsik. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara: memberi pujian, hadiah, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, atau memberi nasihat.
2) Perhatian
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat perhatian pada pelajaran maka proses dan hasil belajar akan makin baik. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran. Perhatian erat sekali kaitannya dengan motivasi. Memunculkan perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal. Pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya; umpamanya dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan minat. Kedua, objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa, lain dari yang pada umumnya muncul.
Dalam kaitannya dengan keberhasilan pembelajaran, berikut ini beberapa kesimpulan tentang perhatian: 1) Siswa yang belajar dengan penuh perhatian pada pelajaran yang sedang dipelajari, maka  proses dan hasilnya akan lebih baik, 2) Upaya guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: a) Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat siswa, dan b) Menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (fun learning)misalnya dengan penggunaan metode mengajar yang bervariasi, penggunaan multimedia, atau menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
3) Aktivitas
Belajar adalah suatu  aktivitas, yang terdiri dari aktivitas mental dan emosional. Bagaimana seorang guru dapat mengaktifkan siswa belajar sangat tergantung pada kepiawaian guru itu sendiri dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran. Guru dituntut memiliki kemampuan untuk membelajarkan siswa secara aktif baik fisik, mental/intelektual, dan emosional. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus berupaya mengoptimalkan aktivitas siswa dalam belajar. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Namun demikian, guru harus merancang kegiatan-kegiatan belajar seperti apa yang akan dilakukan oleh siswa, agar kadar aktivitas belajar mereka relatif tinggi.
4) Umpan Balik
Dalam suatu proses pembelajaran, seorang siswa perlu mengetahui apakah tugas-tugas yang ia lakukan sudah benar atau belum. Bila ternyata masih salah, pada bagian mana ia masih salah dan mengapa bisa terjadi salah, serta bagaimana seharusnya ia melakukan kegiatan belajar tersebut dengan benar. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh umpan balik dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar. Umpan balik dapat diberikan tidak hanya pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga terhadap tugas sekolah yang dikerjakan siswa di rumah.  Umpan balik dari guru sebaiknya mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5) Perbedaan Individual
Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual, dalam arti siswa yang belajar adalah seorang pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Guru yang memperlakukan mereka dengan sama, pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia sebagai  individu, yang memiliki karakteristik khas. Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan siswa sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing. Suatu  tindakan guru yang dipandang tepat terhadap seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain. Meskipun, tetap ada perlakuan tertentu yang memang harus sama terhadap semua.
Perlakuan guru terhadap siswa yang mampu belajar dengan cepat harus berbeda dengan perlakuan terhadap siswa yang lamban. Siswa yang lamban perlu banyak dibantu.Sedangkan siswa yang cepat dapat diberi kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan. Demikian juga halnya dalam menggunakan metode mengajar. Guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab mungkin siswa yang diajar memiliki tipe belajar yang berbeda. Siswa yang memiliki tipe belajar auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran, siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan, sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar motorik akan lebih mudah belajar melalui perbuatan. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.