Total Pageviews

Friday, 23 September 2016

Biaya Pendidikan



Biaya pendidikan adalah nilai ekonomi (dalam bentuk uang) dari input atau sumber-sumber pendidikan tertentu yang digunakan untuk pembelajaran guna menghasilkan output pendidikan dari suatu program pendidikan tingkat tertentu. Pada tataran konsep pembiayaan secara umum, biaya dapat berupa pengeluaran sejumlah uang tertentu atau pengorbanan tertentu yang bukan berbentuk uang namun dapat dinilai dengan uang.
Biaya pendidikan dapat dikategorikan sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung.  Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara langsung untuk membiayai penyelenggaraaan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; seperti gaji guru, pegawai non edukatif, buku-buku pelajaran dan bahan perlengkapan lainnya. Hal ini berpengaruh pada hasil pendidikan berupa nilai pengorbanan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan Biaya tak langsung (Indirect cost), meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena sedang mengikuti pendidikan. Bisa juga berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Pengelompokkan di atas sesuai dengan pendapat  Roe, et al. (1983:45) yang menyatakan bahwa:
“Education has both private and social cost, which may be both direct and indirect, direct cost are incurred for tuition, fees, books, room and board. In a public school, the majority of these costs are subsumed by the public treasury and thus become sosial costs. Indirect costs of education are embodied in the earnings which are forgone by all persons of working age, but  forgone earnings are also a cost to societ, a reduction in the total productivity of the nation”.

Dalam kesehariannya, biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa. Kebanyakan biaya langsung berasal dari sistem persekolahan sendiri seperti Dana Sumbangan Pendidikan (DSP), dan sumbangan orang tua murid untuk pendidikan atau yang dikeluarkan sendiri oleh siswa untuk membeli perlengkapan dalam melaksanakan proses pendidikannya, seperti biaya buku, peralatan dan uang saku. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang dalam bentuk kesempatan yang hilang dan dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Pengelompokkan biaya juga bisa dilakukan berdasarkan (1) jenis pendidikan (umum dan swasta), dalam hal ini pengeluaran dibandingkan dengan jumlah pendaftaran; (2) tingkat pendidikan dan jurusan; (3) tujuan pembiayaan yaitu biaya langsung (pengeluaran berulang untuk gaji dan bahan) dan biaya tak langsung (untuk manajemen umum) serta biaya untuk menganjurkan kehadiran di sekolah (biaya intervensi; menjelaskan perbedaan antara biaya rata-rata antar negara/tingkat pendidikan), biaya sosial serta biaya pemindahan atau transfer cost (kantin, asrama, transpor dan beasiswa); dan (4) sifat pengeluaran.
Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah. Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua maupun masyarakat; yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran.
Hal tersebut, dipertegas dengan pendapat  Bowen (1981:1) yang menyebutkan “Cost usually appear in the form of expenditures of money. Similarly, costs of colleges and universities are usually money payments to acquire the resources needed to operate the institutions”.
Kemudian, jenis biaya lain yang sering dipakai adalah biaya satuan per murid.  Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pendidikan.  Dalam menentukan biaya satuan ini, Fattah (2000:26) mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan pendekatan mikro.
Biaya satuan melalui pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian dibagi jumlah murid. Sedangkan pendekatan mikro mendasarkan perhitungan biaya berdasarkan alokasi pengeluaran per komponen  pendidikan yang digunakan oleh murid atau menganalisis biaya pendidikan berdasarkan pengeluaran total (total cost) dan jumlah biaya satuan (unit cost) menurut jenis dan tingkat pendidikannya. Pengetahuan tentang besarnya biaya satuan per siswa menurut jenjang dan jenis pendidikan dapat digunakan untuk menilai berbagai alternatif  kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tulis komentar yaa..... Terimakasih.